Selasa, 20 Maret 2012

PUISI


1.   Definisi Puisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Puisi (dari bahasa Yunani kuno: ποιέω/ποιῶ (poiéo/poió) = I create) adalah seni tertulis di mana bahasa digunakan untuk kualitas estetiknya untuk tambahan, atau selain arti semantiknya. Penekanan pada segi estetik suatu bahasa dan penggunaan sengaja pengulangan, meter dan rima adalah yang membedakan puisi dari prosa. Namun perbedaan ini masih diperdebatkan. Beberapa ahli modern memiliki pendekatan dengan mendefinisikan puisi tidak sebagai jenis literatur tapi sebagai perwujudan imajinasi manusia, yang menjadi sumber segala kreativitas. Selain itu puisi juga merupakan curahan isi hati seseorang yang membawa orang lain ke dalam keadaan hatinya.

Pengertian Puisi Menurut Para Ahli


Secara etimologis, kata puisi dalam bahasa Yunani berasal dari poesis yang artinya berati penciptaan. Dalam bahasa Inggris, padanan kata puisi ini adalah poetry yang erat dengan –poet dan -poem. Mengenai kata poet, Coulter (dalam Tarigan, 1986:4) menjelaskan bahwa kata poet berasal dari Yunani yang berarti membuat atau mencipta. Dalam bahasa Yunani sendiri, kata poet berarti orang yang mencipta melalui imajinasinya, orang yang hampir-hampir menyerupai dewa atau yang amat suka kepada dewa-dewa. Dia adalah orang yang berpenglihatan tajam, orang suci, yang sekaligus merupakan filsuf, negarawan, guru, orang yang dapat menebak kebenaran yang tersembunyi.

Shahnon Ahmad (dalam Pradopo, 1993:6) mengumpulkan definisi puisi yang pada umumnya dikemukakan oleh para penyair romantik Inggris sebagai berikut.
1.      Samuel Taylor Coleridge mengemukakan puisi itu adalah kata-kata yang terindah dalam susunan terindah. Penyair memilih kata-kata yang setepatnya dan disusun secara sebaik-baiknya, misalnya seimbang, simetris, antara satu unsur dengan unsur lain sangat erat berhubungannya, dan sebagainya.
2.      Carlyle mengatakan bahwa puisi merupakan pemikiran yang bersifat musikal. Penyair menciptakan puisi itu memikirkan bunyi-bunyi yang merdu seperti musik dalam puisinya, kata-kata disusun begitu rupa hingga yang menonjol adalah rangkaian bunyinya yang merdu seperti musik, yaitu dengan mempergunakan orkestra bunyi.
3.       Wordsworth mempunyai gagasan bahwa puisi adalah pernyataan perasaan yang imajinatif, yaitu perasaan yang direkakan atau diangankan. Adapun Auden mengemukakan bahwa puisi itu lebih merupakan pernyataan perasaan yang bercampur-baur.
4.      Dunton berpendapat bahwa sebenarnya puisi itu merupakan pemikiran manusia secara konkret dan artistik dalam bahasa emosional serta berirama. Misalnya, dengan kiasan, dengan citra-citra, dan disusun secara artistik (misalnya selaras, simetris, pemilihan kata-katanya tepat, dan sebagainya), dan bahasanya penuh perasaan, serta berirama seperti musik (pergantian bunyi kata-katanya berturu-turut secara teratur).
5.      Shelley mengemukakan bahwa puisi adalah rekaman detik-detik yang paling indah dalam hidup. Misalnya saja peristiwa-peristiwa yang sangat mengesankan dan menimbulkan keharuan yang kuat seperti kebahagiaan, kegembiraan yang memuncak, percintaan, bahkan kesedihan karena kematian orang yang sangat dicintai. Semuanya merupakan detik-detik yang paling indah untuk direkam. (sumber:http://pheythieq.blogspot.com/2009/05/pengertian-puisi-menurut-para-ahli.html)
Menurut Kamus Istilah Sastra (Sudjiman, 1984), puisi merupakan ragam sastra yang bahasanya terikat oleh irama, matra, rima, serta penyusunan larik dan bait.

Watt-Dunton (Situmorang, 1980:9) mengatakan bahwa puisi adalah ekpresi yang kongkret dan yang bersifat artistik dari pikiran manusia dalam bahasa emosional dan berirama.

Ralph Waldo Emerson (Situmorang, 1980:8) mengatakan bahwa puisi mengajarkan sebanyak mungkin dengan kata-kata sesedikit mungkin.

Herman J. Waluyo mendefinisikan bahwa puisi adalah bentuk karya sastra yang mengungkapkan pikiran dan perasaan penyair secara imajinatif dan disusun dengan mengonsentrasikan semua kekuatan bahasa dengan pengonsentrasian struktur fisik dan struktur batinnya. (Waluyo, 2003 : 1).

Putu Arya Tirtawirya, Sajak adalah puisi tetap puisi belum tentu dia itu sajak, boleh kita menyimpulkan demikian. Puisi (Bahasa Inggris : Poetry) mungkin saja terdapat dalam prosa seperti cerpen, novel, atau esai. Sehingga sering orang mengatakan : pengarang mengungkapkan segala sesuatunya secara puitis sekali. Suatu pengungkapan secara implisit, samar dengan makna yang tersirat, dimana kata-kata condong  pada artinya yang konotatif – itulh yang sebenarnya yang kita maksudkan dengan puisi. “Alexis de Tocqueville” tentang puisi : puisi ialah hal mencaari dan melukiskan “yang idamkan” (the ideal). Dengan demikian tujuan puisi bukanlah melukiskan kebenaran, melainkan memuja kebenaran dan “memberi jiwa” sesuatu gambaran angg lebih indah. Sajak yang dianggap sebagai keindahan bahasa yang sempurna bisa amat puitis. Tetapi sajak itu sendiri bukanlah puisi. (Putu Arya, 1982 : 9).

Soedjarwo, Puisi merupakan lawan atau imbangan. Prosa – puisi menunjuk bermacam – macam bentuk puisi, bermacam – macam karya puisi. Dengan kata lain, puisi sebagai pasangan kata prosa mengandung makna kompleks, majemuk, jamak. (Soedjarwo, 1992).

Sumandi, Karangan bahasa yang khas yang memuat pengalaman yang di susun secara khas pula. Pengalaman batin yang terkandung dalam puisi disusun dari peristiwa yang telah di beri makna dan ditafsirkan secara estetik. Puisi mengacu pada jenis sastra. Daris segi bentuknya kita mengenal puisi terikat dan puisi bebas. (Sumandi, 1997)

Sutan Takdir Alisjahbana, Puisi lama sebagian daripada kebudayaan lama yang dipanjarkan oleh masyarakat lama. Jadi kalau kita hendak mengenali puisi lama itu, maka pertama sekali, mestilah kita mengenali kebudayaan dan masyarakat lama itu. ( Takdir Alisjabhana, 1952)

Wirjosoedarmo, puisi adalah karangan yang terikat oleh banyaknya baris dalam tiap bait (kuplet/ strofa, suku karangan), banyaknya kata dalam tiap baris, banyaknya suku kata dalam tiap baris, rima, irama (Wirjosoedarmo, 1984 : 51)

Popo Iskandar, pelukis dan budayawan dari Bandung juga menjabat sebagai Dewan Kesenian Jakarta menyatakan, bentuk yang paling meng-inti dalam karya sastra adalah puisi. Puisi adalah pernyataan dari keadaan atau kualitas kehidupan manusia.
B.P. Situmarong, puisi ialah penghayatan kehidupan manusia totalitas yang dipantulkan oleh penciptanya dengan segala pribadinya, pikirannya, perasaannya, dan kemauanya. (B.P. Situmorang, 1983).
Methew Arnold mengatakan “ Puisi adalah satu-satunya cara yang paling indah, impresif dan yang paling efektif mendendangkan sesuatu” (poetry is simply the most beautiful, impressive, and widely effective mode of saying things). (B.P. Situmorang, 1983)
Menurut John Dryden puisi ialah musik yang tersusun rapi (poetry is articulate music). (B.P. Situmorang, 1983).
Menurut Samuel Jhonson puisi adalah seni pemaduan kegairahan dengan kebenaran, dengan menggunakan imaginasi sebagai pembantu akal pikiran. (B.P. Situmorang, 1983).
Menurut Lord Byron puisi adalah lawanya imajinasi, yang letusanya mencegah adanya gempa bumi. (poetry is the lava of imagination, whose eruption preventes the earthquake). (B.P. Situmarong. 1983. Puisi dan Metode Pengajarannya. Ende-Flores NTT. Nusa Indah).
Lescelles Abercrombie, puisi adalah ekspresi dari pengalaman imajinatif yang hanya bernilai serta berlaku dalam ucapan atau pernyataan yang bersifat kemasyarakatan yang dilakukan yang diutarakan dengan bahasa yang mempergunakan setiap rencana yang matang serta bermanfaat. (poetry is the expression of imaginative experience valued simply as such and significant simply as such, in the communicable state given by language which employs every available and appropriate devic). (B.P. Situmorang, 1983).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Jangan lupa koment yah :D