1.
Definisi Puisi
Dari Wikipedia bahasa Indonesia,
ensiklopedia bebas
Puisi (dari bahasa Yunani
kuno: ποιέω/ποιῶ (poiéo/poió) = I create)
adalah seni tertulis di mana bahasa digunakan
untuk kualitas estetiknya untuk tambahan, atau selain arti semantiknya. Penekanan pada
segi estetik suatu bahasa dan penggunaan sengaja pengulangan, meter dan rima
adalah yang membedakan puisi dari
prosa. Namun
perbedaan ini masih diperdebatkan. Beberapa ahli modern memiliki pendekatan
dengan mendefinisikan puisi tidak sebagai jenis literatur tapi sebagai
perwujudan imajinasi manusia, yang menjadi sumber segala kreativitas. Selain
itu puisi juga merupakan curahan isi hati seseorang yang membawa orang lain ke
dalam keadaan hatinya.
Pengertian Puisi Menurut Para Ahli
Secara etimologis,
kata puisi dalam bahasa Yunani berasal dari poesis yang artinya berati
penciptaan. Dalam bahasa Inggris, padanan kata puisi ini adalah poetry
yang erat dengan –poet dan -poem. Mengenai kata poet,
Coulter (dalam Tarigan, 1986:4) menjelaskan bahwa kata poet berasal
dari Yunani yang berarti membuat atau mencipta. Dalam bahasa Yunani sendiri,
kata poet berarti orang yang mencipta melalui imajinasinya, orang yang
hampir-hampir menyerupai dewa atau yang amat suka kepada dewa-dewa. Dia adalah
orang yang berpenglihatan tajam, orang suci, yang sekaligus merupakan filsuf,
negarawan, guru, orang yang dapat menebak kebenaran yang tersembunyi.
Shahnon Ahmad
(dalam Pradopo, 1993:6) mengumpulkan definisi puisi yang pada umumnya
dikemukakan oleh para penyair romantik Inggris sebagai berikut.
1. Samuel
Taylor Coleridge mengemukakan
puisi itu adalah kata-kata yang terindah dalam susunan terindah. Penyair
memilih kata-kata yang setepatnya dan disusun secara sebaik-baiknya, misalnya
seimbang, simetris, antara satu unsur dengan unsur lain sangat erat
berhubungannya, dan sebagainya.
2. Carlyle mengatakan bahwa puisi merupakan pemikiran yang bersifat
musikal. Penyair menciptakan puisi itu memikirkan bunyi-bunyi yang merdu
seperti musik dalam puisinya, kata-kata disusun begitu rupa hingga yang
menonjol adalah rangkaian bunyinya yang merdu seperti musik, yaitu dengan
mempergunakan orkestra bunyi.
3. Wordsworth mempunyai gagasan bahwa puisi adalah pernyataan perasaan yang
imajinatif, yaitu perasaan yang direkakan atau diangankan. Adapun Auden
mengemukakan bahwa puisi itu lebih merupakan pernyataan perasaan yang
bercampur-baur.
4. Dunton berpendapat bahwa sebenarnya puisi itu merupakan
pemikiran manusia secara konkret dan artistik dalam bahasa emosional serta
berirama. Misalnya, dengan kiasan, dengan citra-citra, dan disusun secara
artistik (misalnya selaras, simetris, pemilihan kata-katanya tepat, dan
sebagainya), dan bahasanya penuh perasaan, serta berirama seperti musik
(pergantian bunyi kata-katanya berturu-turut secara teratur).
5. Shelley mengemukakan bahwa puisi adalah rekaman detik-detik yang
paling indah dalam hidup. Misalnya saja peristiwa-peristiwa yang sangat
mengesankan dan menimbulkan keharuan yang kuat seperti kebahagiaan, kegembiraan
yang memuncak, percintaan, bahkan kesedihan karena kematian orang yang sangat
dicintai. Semuanya merupakan detik-detik yang paling indah untuk direkam. (sumber:http://pheythieq.blogspot.com/2009/05/pengertian-puisi-menurut-para-ahli.html)
Menurut Kamus Istilah Sastra (Sudjiman,
1984), puisi merupakan ragam sastra yang bahasanya terikat oleh irama, matra,
rima, serta penyusunan larik dan bait.
Watt-Dunton (Situmorang, 1980:9)
mengatakan bahwa puisi adalah ekpresi yang kongkret dan yang bersifat artistik dari
pikiran manusia dalam bahasa emosional dan berirama.
Ralph Waldo Emerson (Situmorang,
1980:8) mengatakan bahwa puisi mengajarkan sebanyak mungkin dengan kata-kata
sesedikit mungkin.
Herman J. Waluyo mendefinisikan bahwa
puisi adalah bentuk karya sastra yang mengungkapkan pikiran dan perasaan
penyair secara imajinatif dan disusun dengan mengonsentrasikan semua kekuatan
bahasa dengan pengonsentrasian struktur fisik dan struktur batinnya. (Waluyo, 2003 : 1).
Putu Arya Tirtawirya, Sajak adalah
puisi tetap puisi belum tentu dia itu sajak, boleh kita menyimpulkan demikian.
Puisi (Bahasa Inggris : Poetry) mungkin saja terdapat dalam prosa seperti
cerpen, novel, atau esai. Sehingga sering orang mengatakan : pengarang
mengungkapkan segala sesuatunya secara puitis sekali. Suatu pengungkapan secara
implisit, samar dengan makna yang tersirat, dimana kata-kata condong pada artinya yang konotatif – itulh yang
sebenarnya yang kita maksudkan dengan puisi. “Alexis de Tocqueville” tentang puisi
: puisi ialah hal mencaari dan melukiskan “yang idamkan” (the ideal). Dengan
demikian tujuan puisi bukanlah melukiskan kebenaran, melainkan memuja kebenaran
dan “memberi jiwa” sesuatu gambaran angg lebih indah. Sajak yang dianggap
sebagai keindahan bahasa yang sempurna bisa amat puitis. Tetapi sajak itu sendiri
bukanlah puisi. (Putu Arya, 1982 : 9).
Soedjarwo, Puisi merupakan lawan atau
imbangan. Prosa – puisi menunjuk bermacam – macam bentuk puisi, bermacam –
macam karya puisi. Dengan kata lain, puisi sebagai pasangan kata prosa
mengandung makna kompleks, majemuk, jamak. (Soedjarwo, 1992).
Sumandi, Karangan bahasa yang khas yang
memuat pengalaman yang di susun secara khas pula. Pengalaman batin yang
terkandung dalam puisi disusun dari peristiwa yang telah di beri makna dan ditafsirkan
secara estetik. Puisi mengacu pada jenis sastra. Daris segi bentuknya kita
mengenal puisi terikat dan puisi bebas. (Sumandi, 1997)
Sutan Takdir Alisjahbana, Puisi lama
sebagian daripada kebudayaan lama yang dipanjarkan oleh masyarakat lama. Jadi
kalau kita hendak mengenali puisi lama itu, maka pertama sekali, mestilah kita
mengenali kebudayaan dan masyarakat lama itu. ( Takdir Alisjabhana, 1952)
Wirjosoedarmo, puisi adalah karangan
yang terikat oleh banyaknya baris dalam tiap bait (kuplet/ strofa, suku
karangan), banyaknya kata dalam tiap baris, banyaknya suku kata dalam tiap
baris, rima, irama (Wirjosoedarmo, 1984 : 51)
Popo Iskandar, pelukis dan budayawan
dari Bandung juga menjabat sebagai Dewan Kesenian Jakarta menyatakan, bentuk
yang paling meng-inti dalam karya sastra adalah puisi. Puisi adalah pernyataan
dari keadaan atau kualitas kehidupan manusia.
B.P. Situmarong, puisi ialah penghayatan kehidupan manusia
totalitas yang dipantulkan oleh penciptanya dengan segala pribadinya,
pikirannya, perasaannya, dan kemauanya. (B.P.
Situmorang, 1983).
Methew Arnold mengatakan “ Puisi adalah satu-satunya cara yang paling
indah, impresif dan yang paling efektif mendendangkan sesuatu” (poetry is
simply the most beautiful, impressive, and widely effective mode of saying
things). (B.P. Situmorang, 1983)
Menurut John
Dryden puisi ialah musik yang tersusun rapi (poetry is articulate
music). (B.P. Situmorang, 1983).
Menurut Samuel
Jhonson puisi adalah seni pemaduan kegairahan dengan kebenaran, dengan
menggunakan imaginasi sebagai pembantu akal pikiran. (B.P. Situmorang, 1983).
Menurut Lord
Byron puisi adalah lawanya imajinasi, yang letusanya mencegah adanya gempa
bumi. (poetry is the lava of imagination, whose eruption preventes the
earthquake). (B.P. Situmarong. 1983. Puisi dan Metode Pengajarannya.
Ende-Flores NTT. Nusa Indah).
Lescelles Abercrombie, puisi adalah ekspresi dari pengalaman imajinatif yang hanya bernilai serta
berlaku dalam ucapan atau pernyataan yang bersifat kemasyarakatan yang
dilakukan yang diutarakan dengan bahasa yang mempergunakan setiap rencana yang
matang serta bermanfaat. (poetry is the expression of imaginative experience
valued simply as such and significant simply as such, in the communicable state
given by language which employs every available and appropriate devic).
(B.P. Situmorang, 1983).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Jangan lupa koment yah :D